Amanah Baru

Oleh Unknown

Rabu, 03 Desember 2014

Bagikan :

Tweet

Tepat tanggal 1 muharram 1436 H A dilantik dan disahkan menjadi ketua Himmah periode 2014-2015. Dalam hati merasa ada amanah besar yang harus A pertanggungjawabkan. Tidak hanya pada anak-anak bisnis manjamen syariah tazkia saja, lebih kepada Allah SWT. Karena sumpah yang dilantikkan kepada A sebuah janji pada Allah ta’ala.

Proses pemilihan sebelum dilantik sebetulnya cukup mudah dan singkat. Karena tidak ada pemilihan raya, tidak ada musyawarah yang berbelit-belit dan konflik. Dari proses seleksi dan tes wawancara dengan senior-senior yang menguji hanya terpilih tiga kandidat. Yakni Samsul Bahri, M Tribakhairuddin, dan A sendiri.

Setelah terpilih tiga kandidat, ternyata adin mengundurkan diri dari bursa ketua Himmah. Maka, tersisalah A dan bahri. Kami mencoba untuk berdiskusi untuk mempercepat pergerakan Himmah, karena dibandingkan dengan himpunan lain Himmah bisa terbilang terlambat. Hasil diskusi kami muncullah satu kesepakatan A menjadi ketua Himmah dan Bahri menjadi wakil ketua Himmah. Proses yang cukup singkat dan tidak banyak mengeluarkan banyak dana.

Menduduki posisi ketua sendiri menjadi tantangan dan motivasi sendiri bagi A. Sejak pertama kali A bergabung dengan Himmah A ingin memberikan kontribusi terbaik dan memberikan perubahan. Ini jadi motivasi tersendiri buat A untuk mewujudkan beberapa impian dan target yang A rancang dari awal masuk Himmah.

Banyak hal-hal yang tidak seharusnya ada di Himmah malah ada di Himmah, ada juga hal-hal yang seharusnya ada malah tidak ada di Himmah. Kesan-kesan negatif juga banyak yang menjadi bulan-bulanan untuk anak Himmah dan BMI pada umumnya. Maka visi misi A sebenarnya cukup sederhana memberikan citra yang baik untuk Himmah dan BMI serta memberikan manfaat yang nyata untuk BMI dan Tazkia pada umumnya.

A minta dukungan dan supportnya. Karena A is not superman, but A need superteam.

#Himmahjaya Learn, Share, Impact

Tag : Amanah, Himmah, Jabatan, Tugas